DALAM MENAFSIRKAN AL-QURAN (Kajian Mafâtih al-Ghaib dan Tafsîr Alqur’ân al-Karim Karya Shadr al-Dîn al-Syirâzi) Oleh: Solehudin Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung Email: solehudin1979@gmail.com Abstrak Ini merupakan telaah penggunaan metode tasawuf falsafi dalam menafsirkan Al-Quran sebagaimana dilakukan oleh Mulla Shadra.
Hubungan Tasawuf dengan Akhlak. Tasawuf adalah proses pendekatan diri kepada Tuhan (Allah) dengan cara mensucikan hati. Hati yang suci bukan hanya bisa dekat dengan Tuhan malah dapat melihat Tuhan (al-Ma'rifah). Dalam tasawuf disebutkan bahwa Tuhan Yang Maha Suci tidak dapat didekati kecuali oleh hati yang suci.
Menurut Abu Nasr as-Sarraj maqamat dalam tasawuf merupakan jalan panjang secara berjenjang yang harus ditempuh oleh seorang sufi untuk berada dekat dengan Allah Swt. Maqomat dalam tasawuf adalah taubat,warak, zuhud,fakir, sabar Adapun penjelasannya sebagaimana berikut: 1. Taubat.Tasawuf dan Thoriqoh bukanlah bid’ah. Terlebih lagi dikatakan bid’ah yang sesat dan tidak baik. Hal tersebut merupakan pandangan yang perlu diluruskan. Thariqah merupakan sebuah jalan, metode, atau cara tertentu yang harus ditempuh oleh seseorang untuk melaksanakan ajaran tasawuf, yaitu ajaran tentang bagaimana membersihkan hati dan Sumber: Unsplash/Dhru J. ADVERTISEMENT. Pengertian, fungsi, dan dalil tentang ijtihad harus dipahami oleh umat Islam. Ijtihad sendiri merupakan salah satu istilah dalam agama Islam. Artinya adalah upaya untuk menemukan hukum-hukum secara terperinci. ADVERTISEMENT. Ijtihad juga termasuk ke dalam sumber hukum agama Islam setelah Al-Quran, hadis Pada fase ke III dan ke IV, diakui adanya dua aliran tasawuf yakni tasawuf sunni yaitu tasawuf yang dibingkai dalil alquran dan hadis sebagai rujukan serta mengaitkan aktual (keadaan) dan magamat (tingkatan ruhaniah) mereka kepada kedua sumber tersebut, kedua aliran tasawuf “non sunni” dimana para pengikutnya cenderung pada ungkapan .