SejarahBandung Lautan Api bandung lautan api SUATU hari di Bulan Maret 1946, dalam waktu tujuh jam, sekitar 200.000 penduduk mengukir sejarah dengan membakar rumah dan harta benda mereka, meninggalkan kota Bandung menuju pegunungan di selatan. (MP3) di hadapan semua kekuatan perjuangan, pada tanggal 24 Maret 1946.
26 Maret 2009 Sejarah Bandung Lautan Api bandung lautan api SUATU hari di Bulan Maret 1946, dalam waktu tujuh jam, sekitar penduduk mengukir sejarah dengan membakar rumah dan harta benda mereka, meninggalkan kota Bandung menuju pegunungan di selatan. Beberapa tahun kemudian, lagu âHalo-Halo Bandungâ ditulis untuk melambangkan emosi mereka, seiring janji akan kembali ke kota tercinta, yang telah menjadi lautan api. Insiden Perobekan Bendera Setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Indonesia belum sepenuhnya merdeka. Kemerdekaan harus dicapai sedikit demi sedikit melalui perjuangan rakyat yang rela mengorbankan segalanya. Setelah Jepang kalah, tentara Inggris datang untuk melucuti tentara Jepang. Mereka berkomplot dengan Belanda tentara NICA dan memperalat Jepang untuk menjajah kembali Indonesia. Berita pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan dari Jakarta diterima di Bandung melalui Kantor Berita DOMEI pada hari Jumat pagi, 17 Agustus 1945. Esoknya, 18 Agustus 1945, cetakan teks tersebut telah tersebar. Dicetak dengan tinta merah oleh Percetakan Siliwangi. Di Gedung DENIS, Jalan Braga sekarang Gedung Bank Jabar, terjadi insiden perobekan warna biru bendera Belanda, sehingga warnanya tinggal merah dan putih menjadi bendera Indonesia. Perobekan dengan bayonet tersebut dilakukan oleh seorang pemuda Indonesia bernama Mohammad Endang Karmas, dibantu oleh Moeljono. Tanggal 27 Agustus 1945, dibentuk Badan Keamanan Rakyat BKR, disusul oleh terbentuknya Laskar Wanita Indonesia LASWI pada tanggal 12 Oktober 1945. Jumlah anggotanya 300 orang, terdiri dari bagian pasukan tempur, Palang Merah, penyelidikan dan perbekalan. Peristiwa yang memperburuk keadaan terjadi pada tanggal 25 November 1945. Selain menghadapi serangan musuh, rakyat menghadapi banjir besar meluapnya Sungai Cikapundung. Ratusan korban terbawa hanyut dan ribuan penduduk kehilangan tempat tinggal. Keadaan ini dimanfaatkan musuh untuk menyerang rakyat yang tengah menghadapi musibah. Berbagai tekanan dan serangan terus dilakukan oleh pihak Inggris dan Belanda. Tanggal 5 Desember 1945, beberapa pesawat terbang Inggris membom daerah Lengkong Besar. Pada tanggal 21 Desember 1945, pihak Inggris menjatuhkan bom dan rentetan tembakan membabi buta di Cicadas. Korban makin banyak berjatuhan. Bandoeng Laoetan Api Ultimatum agar Tentara Republik Indonesia TRI meninggalkan kota dan rakyat, melahirkan politik âbumihangusâ. Rakyat tidak rela Kota Bandung dimanfaatkan oleh musuh. Mereka mengungsi ke arah selatan bersama para pejuang. Keputusan untuk membumihanguskan Bandung diambil melalui musyawarah Majelis Persatuan Perjuangan Priangan MP3 di hadapan semua kekuatan perjuangan, pada tanggal 24 Maret 1946. Kolonel Abdul Haris Nasution selaku Komandan Divisi III, mengumumkan hasil musyawarah tersebut dan memerintahkan rakyat untuk meninggalkan Kota Bandung. Hari itu juga, rombongan besar penduduk Bandung mengalir panjang meninggalkan kota. Bandung sengaja dibakar oleh TRI dan rakyat dengan maksud agar Sekutu tidak dapat menggunakannya lagi. Di sana-sini asap hitam mengepul membubung tinggi di udara. Semua listrik mati. Inggris mulai menyerang sehingga pertempuran sengit terjadi. Pertempuran yang paling seru terjadi di Desa Dayeuhkolot, sebelah selatan Bandung, di mana terdapat pabrik mesiu yang besar milik Sekutu. TRI bermaksud menghancurkan gudang mesiu tersebut. Untuk itu diutuslah pemuda Muhammad Toha dan Ramdan. Kedua pemuda itu berhasil meledakkan gudang tersebut dengan granat tangan. Gudang besar itu meledak dan terbakar, tetapi kedua pemuda itu pun ikut terbakar di dalamnya. Staf pemerintahan kota Bandung pada mulanya akan tetap tinggal di dalam kota, tetapi demi keselamatan maka pada jam itu juga ikut keluar kota. Sejak saat itu, kurang lebih pukul Bandung Selatan telah kosong dari penduduk dan TRI. Tetapi api masih membubung membakar kota. Dan Bandung pun berubah menjadi lautan api. Pembumihangusan Bandung tersebut merupakan tindakan yang tepat, karena kekuatan TRI dan rakyat tidak akan sanggup melawan pihak musuh yang berkekuatan besar. Selanjutnya TRI bersama rakyat melakukan perlawanan secara gerilya dari luar Bandung. Peristiwa ini melahirkan lagu âHalo-Halo Bandungâ yang bersemangat membakar daya juang rakyat Indonesia. Bandung Lautan Api kemudian menjadi istilah yang terkenal setelah peristiwa pembakaran itu. Banyak yang bertanya-tanya darimana istilah ini berawal. Almarhum Jenderal Besar Nasution teringat saat melakukan pertemuan di Regentsweg sekarang Jalan Dewi Sartika, setelah kembali dari pertemuannya dengan Sutan Sjahrir di Jakarta, untuk memutuskan tindakan apa yang akan dilakukan terhadap Kota Bandung setelah menerima ultimatum Inggris. Jadi saya kembali dari Jakarta, setelah bicara dengan Sjahrir itu. Memang dalam pembicaraan itu di Regentsweg, di pertemuan itu, berbicaralah semua orang. Nah, disitu timbul pendapat dari Rukana, Komandan Polisi Militer di Bandung. Dia berpendapat, âMari kita bikin Bandung Selatan menjadi lautan api.â Yang dia sebut lautan api, tetapi sebenarnya lautan airâ Nasution, 1 Mei 1997 Istilah Bandung Lautan Api muncul pula di harian Suara Merdeka tanggal 26 Maret 1946. Seorang wartawan muda saat itu, yaitu Atje Bastaman, menyaksikan pemandangan pembakaran Bandung dari bukit Gunung Leutik di sekitar Pameungpeuk, Garut. Dari puncak itu Atje Bastaman melihat Bandung yang memerah dari Cicadas sampai dengan Cimindi. Setelah tiba di Tasikmalaya, Atje Bastaman dengan bersemangat segera menulis berita dan memberi judul Bandoeng Djadi Laoetan Api. Namun karena kurangnya ruang untuk tulisan judulnya, maka judul berita diperpendek menjadi Bandoeng Laoetan Api.
Keputusanuntuk membumihanguskan Bandung diambil melalui musyawarah Madjelis Persatoean Perdjoangan Priangan (MP3) di hadapan semua kekuatan perjuangan pihak Republik Indonesia, pada tanggal 23 Maret 1946. Monumen Bandung Lautan Api Monumen ini setinggi 45 meter, memiliki sisi sebanyak 9 bidang. Monumen ini dibangun untuk memperingati
ï»żPeristiwa Bandung Lautan api adalah peristiwa kebakaran terbesar sesudah kemerdekan yang di lakukan oleh penduduk Bandung yang membakar rumah mereka dan meninggalkan kota menuju pegunungan di daerah Bandung Selatan, dalam waktu tujung jam pada tanggal 23 Maret ini terjadi karena pasukan Inggris yang mulai memasuki kota Bandung, sejak bulan Oktober 1945 ingin menggunakan kota Bandung sebagai markas strategi militer dalam perang kemerdekaan Indonesia. Meskipun harus melanggar hasil perundingan dengan RI, tentara sekutu terus berusaha untuk menguasai kota Bandung. Kesepakatan sekutu, Inggris, dan NICA Nederlands Indie Civil Administration ini menimbulkan perlawanan heroik dari penduduk dan pemuda pejuang di Bandung yang akhirnya memutuskan untuk membumi hanguskan kota BelakangBerikut ini linamasi yang terjadi di belakang Peristiwa Bandung Lautan Api Pasukan Inggris tiba di Bandung, 12 Oktober 1945Pasukan sekutu, Inggris bagian dari Brigade MacDonald dan NICA mendarat di Bandung pada tanggal 12 Oktober 1945. Pada awalanya hubungan pasukan Inggris dengan pemerintah RI sudah tegang. Mereka gencar-gencarnya merebut senjata api yang ada di tangan penduduk, kecuali senjata api milik TKR Sekarang berubah nama menjadi TNI dan itu sekutu juga meminta semua senjata pihak Indonesia yang merupakan hasil pelucutan Jepang diserahkan kepada mereka. Ditambah orang-orang tahanan Belanda di bebaskan dari kampung tawanan dan melakukan tindakan-tindakan yang menganggu keamanan serta NICA dengan bebas melakukan teror kepada masyarakat. Akibat kehadiran sekutu ini terjadilah bentrokan bersenjata antara Inggris dan TKR yang semakin Pertama dari Sekutu, 24 November 1945Malam tanggal 21 November 1945, TKR dan badan-badan perjuangan terus melancarkan serangan terhadap kedudukan-kedudukan Inggris di bagian Bandung Utara, termasuk markas sekutu di Hotel Humnn dan Hotel Preanger juga diserang oleh para TKR dan pejuang Indonesia. Tiga hari kemudian, MacDonal menyampaikan ultinatum atau peringatan pertamanya kepada Gubernur Jawa Barat, agar Bandung Utara dikosongkan oleh penduduk Indonesia, termasuk pasukan bersenjata selambat-lambatnya pada tanggal 29 November para pejuang tidak mengindahkan ultinatum yang diberikan sekutu, hal ini malah menaikkan semangat para pejuang, rakyat dan pemuda yang tergabung dalam TKR dan badan-badan perjuangan lainnya semakin berkobar untuk melawan sekutu. Sejak saat inilah, sering terjadi insiden pertempuran besar dan kecil antara pasukan sekutu dan pejuang yang terus berlangsung di bendungan Sungai Cikapundung, 25 November 1945Malapetaka lain terjadi di Bandung, yaitu dengan jebolnya bendungan Sungai Cikapundung yang terjadi pada malam hari tanggal 25 November 1945. Jebolnya bendungan ini menimbulkan banjir besar dan menelan ratusan korban dan ribuan penduduk yang kehilangan tempat Bandung saat itu dimanfaatkan oleh tentara sekutu dan NICA untuk menyerang rakyat yang sedang tertimba musibah. Akhirnya kota Bandung terbagi enjadi dua bagian, yaitu Bandung Utara dan Bandung Selatan. Tentara sekutu berhasil menduduki daerah Bandung Utara dan Republik Indonesia hanya menduduki Bandung Selatan dengan jalur kereta api sebagai batas wilayah semakin menekanSejak kehadiran sekutu dan NICA di Bandung semakin membawa bahaya, ditambah Bandung Utara sudah berhasil di kuasai. Setiap harinya perang antara pejuang dan sekutu terus terjadi. Pada tanggal 5 Desember 1945 Sekutu melancarkan kembali aksinya dengan membombardir daerah Lengkong tanggal 21 Desember 1945, pihak Inggris kembali menjatuhkan bom dan rentetan tembakan di Cicadas. Masyarakat Bandung yang sudah banyak kehilangan tempat tinggal akibat jebolnya bendungan Sungai Cikapundung, semakin melemah dan tertekan untuk melawan sekutu akibat pemboman kedua, 23 Maret 1934Melihat para pejuang dan TRI TKR saat itu berubah nama menjadi TRI semakin melemah, Sekutu Inggris dan NICA kembali memberikan ultinatum kepada TRI untuk mundur sejauh 11 km dari pusat kota dalam waktu 24 Jam. TRI yang saat itu dipimpin oleh Kolonel Komandan Divisi III menuruti perintah pemerintah RI Pusat melalui Syarifuddin Prawiranegara untuk segera meninggalkan yang diambil TRI mendapatkan kontra dari Markas Besar TRI yang bertempat di Yogyakarta, mereka menginginkan wilayah Bandung tetap dipertahankan dan dijaga meskipun harus mengorbankan nyawa. Akhirnya diambilah keputusan agar rakyat Bandung mundur, dan para TRI serta laskar-laskar perjuang Laskar Rakyat, Barisan Banteng, Barisan Merah, Laskar Wanita, Siliwangi, Pelajar Pejuang tetap bertahan dan berjuang untuk mempertahankan Bandung Selatan. Walaupun pada akhirnya para pejuang juga ikut mengungsi, karena keadaan yang semakin melemah dan tidak memungkinkan untuk melawan untuk Membumi Hanguskan BandungMelihat keadaan yang semakin melemah, mendorong TRI untuk melakukan operasi âBumi Hangusâ. Keputusan untuk meninggalkan Bandung diambil melalui musyawarah Majelis Persatuan Perjuangan Priangan MP3 yang dihadiri oleh semua barisan perjuangan. Tindakan pembumi hangusan, diusulkan oleh Rukana Komandan Polisi Militer di Bandung dan disepakati oleh Kolonel Nasution yang mengistruksikan agar seluruh rakyat segera meninggalkan itu juga rakyat mengungsi dalam jumlah rombongan besar ke berbagai daerah, seperti Soreang, Dayeuh Kolot, Cicalengka, Pangelangan. Mereka semua mengungsi meninggalkan harta benda dan hanya membawa barang seadanya. Rakyat pun mundur dan Bandung siap dikosongkan. Pengosongan yang juga disertai pembakaran kota, rumah-rumah dan gedung-gedung dibakar oleh masyarakat dan para terkait Peristiwa Rengasdengklok Pertempuran Medan AreaKronologisPara pejuang Republik Indonesia yang sangat tidak rela jika kotanya diambil oleh pihak musuh dan sebenarnya keputusan untuk mundur sangat menyakiti hati para pejuang. Akhbar anggota Laskar Pemuda saat itu menyatakan ketidakrelaannya jika Bandung dikuasai sekutu, berkata âKami waktu itu sudah diajari oleh Jepang tentang politik bumi hangus, dan kami tidakrela kembali di jajah. Jadi ketika kami mundur, semua rumah dibakar oleh pemiliknyaâ.TRI pun melancarkan serangan terus menerus ke pos-pos tentara sekutu. Malam itu sejalan dengan pengosongan rakyat yang mengungsi, pembakaran pun terjadi dimana-dimana. Bangunan pertama yang dibakar adalah bangunan Indische Restaurant Saat ini lokasinya sekitar Bank BRI Jalan Asia Afrika sekitar pukul tengah-tengah pertempuran hebat para pejuang dan sekutu, munculah sosok pemuda berumur 19 tahun yang bernama Mohammad Toha dan Mohammad Ramdan yang menjalankan misi untuk meledakkan gudang mesiu menggunakan granat tangan, sehingga menjadikan kota Bandung diselimuti oleh api yang berkobar. Persitiwa ini dikenang dengan nama Bandung Lautan Api. Kedua pemuda itu rela mengorbankan nyawa mereka gugur dalam ledakan dahsyat itu, demi menjalankan tugas untuk bangsa dan negara agar tidak kembali di kedua pemuda itupun diikuti oleh seluruh warga Bandung, mereka membakar sendiri rumah-rumah mereka. Bandung yang sudah diledakkan pun benar-benar menjadi lautan api. Iin 75 masih mengenang peristiwa itu, dia ingat saat ayahnya sendiri membakar rumah mereka di Kebon Kalapa bersaksi âSupaya tidak jatuh ke tangan Belanda, Bapak rela bakar rumah. Saya masih kecil waktu itu dan mengungsi ke Bale Endahâ. kata IinRibuan warga Bandung lainnya melakukan hal sama. Lebih baik membakar rumah daripada membiarkannya jatuh ke tangan sekutu. Saksi mata yang melihat dari ketinggian melihatnya seperti lautan api karena Bandung terbakar di mana-mana dan asap melambung dari Peristiwa Bandung Lautan ApiDampak dari peristiwa Bandung Lautan api paling besar dialami oleh masyarakat Bandung, harta benda yang mereka miliki hangus terbakar dan berbagai infrastruktur bangunan juga lenyap ditelan api. Sedangkan sekutu bisa dibilang tidak mendapatkan kerugian apapun dibanding yang di alami masyarakat Bandung. Karena sejak awal tujuan sekutu hanya satu, selain menguasai juga menghancurkan bangunan milik sekutu yang di desain cukup kuat, terbukti bertahan ditengah penghancuran oleh TKR dan beberapa bangunan yang cukup rusakpun masih bisa diperbaiki. Dua tahun setelah terjadinya peristiwa heroik itu, tentara Belanda menguasai Bandung pasca dibuatnya Perjanjian Renville pada 17 Januari 1948. Belanda memaksa pemerintah Indonesia untuk mengosongkan daerah Jawa Barat dari seluruh pasukan Republik dengan kegagalan dari Agresi Militer yang dialami oleh pejuang Indonesia, pada 20 Juli â 4 Agustus 1947 dan gencatan senjata pun dilanggar oleh Belanda yang terus menghancurkan basis kekuatan tentara Indonesia. Upaya Belanda terus dilakukan kurang lebih enam bulan lamanya, akibatnya pasukan Indonesia dari divisi Siliwangi akhirnya pindah ke Jawa Tengah sampai dengan Februari yang BerperanMohammad TohaMohmmad Toha adalah seorang komandan dari kelompok milisi pejuang pada era Perang Kemerdekaan Indonesia yang bernama Barisan Rakyat Indonesia BRI yang lahir di Bandung 1927 dari pasangan Suganda dan Nariah. Nama Mohammad Toha dikenal sebagai pahlawan dalam peristiwa bersejarah Bandung Lautan Api tanggal 23 Maret menjadi yatim saat umur dua tahun, kemudian Ibunya menikah dengan pamannya adik Suganda yaitu Suganti. Namun pernikahan itu tidak berlangsung lama, dan Toha kecil diasuk oleh kakeh dan neneknya yaitu Jahiri dan Oneng. Toha memulai pendidikannya di Sekolah Rakyat SR yaitu Volk School saat usia tujuh tahun sampai kelas empat, karena muncul Perang Dunia II mengharuskan pendidikan Toha untuk saat itu, Toha mulai mengenal dunia militer pada masa pemerintahan Jepang melalui organisasi Seinendan, yaitu organisasi buatan Jepang yang didirikan pada 29 April 1423. Selain itu Toha selepas pendidikannya terhenti, Toha menghabiskan masa remajanya di bengkel motor milik pasukan militer Jepang dima ia memperoleh kemampuan berbahasa Indonesia merdeka , pada 17 Agustus 1945 Toha mulai bergabung dan menjabat sebagai Komandan Seksi I Bagian Penggempur di Barisan Benteng Republik Indonesia BBRI, yang juga merupakan gabungan dari badan perjuangan pimpinan paman Toha, Ben Alamsyah di Barisan Rakyat Indonesia BRI dan Barisan Pelopor yang dipimpin oleh Anwar Sutan tanggal 23-24 Maret 1946, warga Bandung melakukan pembumi hangusan wilayah Bantuk sebagai bentuk perlawanan dari ultinatum yang dikeluarakan sekutu untuk meninggalkan Bandung. Peristiwa bersejarah yang dikenal dengan Bandung Lautan Api ini dilakukan setelah penyelenggaraan Musyawarah Persatuan Perjuangan Priangan MP3 atas perintah dari Komandan divisi III Kolonel peristiwa inilah Mohammad Toha beserta Mohammad Ramdan diyakini gugur ketika meledakkan gudang mesiu terbesar di Dayeuh Kolot dengan dinamit dan garnat tangan. Atas gugurnya Toha dalam menjalankan misinya, Toha pun diangkat menjadi tokoh pahlawan nasional dan kini namanya menjadi nama jalan terpanjang di Bandung terkait Sejarah Kerajaan Majapahit Sejarah Kerajaan Kutai 2. Kolonel Nasution, lahir di Sumatera Utara, 3 Desember 1918 adalah salah satu tokoh utama yang mencetuskan ide untuk melawan tentara sekutu dengan membumi hanguskan Bandung, selain itu ia juga tokoh yang menjadi target dalam Peristiwa G30S/PKI 1965 . Menurut Nasutiion pembumi hangusan adalah salah satu teknik gerilya, karena keadaan sudah semakin genting ketika pasukan sekutu sudah berhasil menduduki wilayah Bandung yang saat itu menjabat sebagai Panglima Divisi I Siliwangi memberikan perintah agar semua rakyat keluar dari Bandung sebelum pukul dan para tentara ia perintahkan untuk bumi hangus semua bangunan yang ada di Bandung, akibatnya pasukan sekutu tidak bisa memanfaatkan infrastruktur Bandung sebagai markas mereka. Tindakan Nasution mendapatkan pertidaksetujuan dari divisi TRI Yogyakarta, mereka menganggap Nasution tidak mau mempertahankan beralasan tidak ingin mengorbankan 4 divisi yang ia miliki, mengingat tekanan dari sekutu semakin merajalela.âKalau musuh akan menduduki Bandung, mereka akan menerima puing-puing bekas pembumi hangusan dan empat batalyon saya akan tetap utuh dan tiap malam masih bisa melakukan gerilya di dalam kotaâ . kata Nasution di buku Sekitar Perang Kemerdekaan Panglima Besar Jenderal Sudirman juga ikut mendukung usulan Nasution dan menandatangani Perintah Siasat yang isinya dalah tindakan bumi hangus.âUntuk menghadapi serangan Belanda, kita perlu membuat kantung-kantung gerilya dan menjalankan siasat bumi hangusâ. Tutur Nasution di buku Jenderal Tanpa Pasukan Politisi Tanpa PartaiNasution yang juga merupakan wakil Jenderal Sudirman, langsung memerintahkan psukannya untuk melakukan persiapan bumi hangus instruksikan panglima-panglima divisi I, II, II dan IV untuk mengadakan latihan umum menyelubungi persiapan bumi hangus dan basis gerilya yang telah diprogramkan. NasutionPerang gerilya dengan teknik bumi hangus pun begitu terkenal. Ketika Presiden Sukarno melakukan perjalanan ke Burma, tahun 1950 teknik itu dinyatakan langsung oleh petinggi Burma kepada Sukarno. Secara berkelakar Sukarno langsung menunjuk Nasution yang saat itu sedang mendampinginya dan berkata ke hadapan hadirin yang hadir âDia yang melakukan bumi hangusâ. Mengenang Peristiwa Bandung Lautan ApiAtas peristiwa bersejarah setelah proklamasi tersebut, diperingatilah 23 Maret sebagai Hari Peringatan Bandung Lautan Api, dan dibangun tugu Bandung Lautan Api di Tegalega. Serta aksi yang dilakukan oleh Mohammad Toha dan Mohammad Ridwan, difilmkan dengan judul âToha Pahlawan Bandung Selatanâ dan nama Mohammad Ramdan dan Mohammad Toha diabadikan menjadi sebuah nama jalan di pusat kota Bandung Lautan ApiMonumen Bandung Lautan api adalah monumen yang menjadi markah tanah Bandung, setinggi 45 meter dan memiliki sisi sebanyak 9 bidang. Monumen ini berada di tengah-tengah kota di kawangan Lapangan Tegallega dan selalu menjadi pusat perhatian setiap tanggal 23 Toha, Pahlawan Bandung SelatanToha, Pahlawan Bandung Selatan adalah film Indonesia yang diproduksi pada tahun 1961 dengan disutradarai oleh Usmar Ismail. Kisah kepahlawanan Mohammad Toha yang berhasil meledakkan gudang mesiu milik Belanda hingga membuat pertahanan Belanda lumpuh. Film ini diawali dengan penggambaran situasi masyarakat Bandung saat peralihan dari jajahan Jepang ke Belanda yang di dukung Inggris, sementara Indonesia sudah menyatakan kemerdekannya. Selain itu, muncul juga tokoh Toha yang melihat ketikadilan dan penindasan, yang membuat Toha berani mengorbankan dirinya untuk tanah Moh. Toha adalah salah satu jalan terpanjang di kota Bandung, yang membelah kota mulai dari persimpangan empat Jalan Bolonggede â Jalan Pungkur â Jalan Moh Toha hingga ke Jalan Raya Dayeuhkolot. Jalan ini juga menyambungkan Kota Bandung dan Kabupaten ini melewati jalan-jalan terpenting di kota Bandung, seperti Jalan Ibu Inggit Garnasih dulu Jalan Ciateul, kawasan Tegallega dan memotong Jalan Soekarno Hatta yang cukup panjang di Bandung. Ketika belum ada Jalan Soekarno Hatta By pass, Jalan Moh Toha mulai dari Tegallega sampai kawasan industri, sering disebut dengan Jalan jalan masih jarang rumah, hanya ada kolam dan sawah di sepanjang kawasan itu yang saat ini mulai berubah setelah ada Jalan Soekarno Hatta dan pintu tol Purbaleunyi. Kawasan ini menjadi kawasan berikat, setelah memasuki Kabupaten Bandung dan Perbatasan Kota yang berada di jembatan tol jalan kawasan Dayeuh Kolot juga terdapat tempat bekas gedung mesiua sekutu yang dibom oleh Moh Toha dan rekannya Moh Ramdan yang gugur dalam pengeboman tersebut. Untung mengenangnya, berdiri juga monumen Moh Toha pada tahun 1990 yang sudah direnovasi pemerintah setempat. Monumen ini berdiri diantara tepi kolam, disampingnya ada plakat yang berisi daftar prajurit yang telah gugur saat peristiwa Bandung Lautan Api dan diseberang kolam belakang terdapat ini berdiri kokoh berupa api yang menyala yang sedang didadki oleh orang berseragam tentara, dan diatasnya berdiri seorang prajurit sambil memegang bom. Selain nama jalan untuk mengenang Moh Toha, ada juga sekolah yang di dirikan bernama SD Moh Toha yang dekat ITC Kebon Kalapa. Kodam III Siliwangi juga mengabadikan nama Mohammad Toha sebagai nama sebuah gedung di Kologdam di Jalan untuk Mengenang PeristiwaSelang beberapa tahun kemudian, lagu âHalo-Halo Bandungâ ditulis untuk mengenang peristiwa Bandung Lautan Api. Lirik lagu ini melambangkan keadaan emosi rakyat Bandung saat itu, seiring janji akan kembali ke kota tercinta mereka yang telah menjadi lautan Bandung Ibukota periangan Halo-halo Bandung Kota kenang-kenanganSudah lama beta Tidak berjumpa dengan kau Sekarang telah menjadi lautan api Mari bung rebut kembaliAsal Istilah Bandung Lautan Api Istilah dari Bandung Lautan Api terkenal setelah peristiwa pembumi hangsuan tersebut. Kolonel Nasution dalam pertemuannya di Regentsweg Sekarang Jalan Dewi Sartika kembali dari pertemuan dengan Sutan Sjahrir yang juga terlibat dalam Peristiwa Rengasdengklok di Jakarta, memutuskan strategi yang dilakukan untuk wilayah Bandung setelah menerima ultinatum kedua dari saya kembali dari Jakarta, setelah bicara dengan Sjahrir. Dalam pembicaraan itu di Regentsweg, berbicalah semua orang. Nah, disitu timbul pendapat dari Rukana Komandan Polisi Militer di Bandung, âMari kita bikin Bandung Selatan menjadi lautan apiâ. Yang dia sebut lautan api, tetepi sebenarnya lautan airâ â kata NasutionIstilah Bandung Lautan Api muncul di harian Suara Merdeka, pada tanggal 26 Maret 1946. Seorang wartawan muda, Atje Bastaman bersaksi telah menyaksikan pemandangan pembakaran Bandung dari bukit Gunung Leutik di sekitar Pameungpeuk, Garuk. Dari puncak bukit itu, Atje Bastaman melihat Bandung yang memerah dari Cicadas sampai dengan tiba di Tasikmalaya, Atje Bastama dengan semangat segera menulis berita terbaru dan memberikan judul âBandoeng Djadi Laoetan Apiâ. Namun karena kurangnya kapasitas ruang untuk tulisan judulnya, maka judul beritapun ia perpendek menjadi âBandoeng Laoetan Apiâ.[accordion] [toggle title=âArtikel Terkaitâ]Agresi Militer Belanda 2Perundingan Hooge ValuweMasa Penjajahan Belanda di IndonesiaPerang KamangSejarah PaskibrakaSejarah Sumpah Pemuda[/toggle] [toggle title=âArtikel Lainnyaâ][one_third]Biografi SoepratmanPertempuran Medan AreaSejarah Pembela Tanah AirSejarah Great Wall ChinaSejarah 12 Kerajaan Islam Di IndonesiaSejarah Great Wall ChinaSejarah PETASejarah Benua AmerikaSejarah Berdirinya Budi UtomoSejarah PKISejarah Lagu Indonesia RayaSejarah Burung GarudaSejarah Bahasa IndonesiaSejarah Patung PancoranSejarah Televisi di IndonesiaSejarah Jembatan AmperaPahlawan Nasional WanitaSejarah Kerajaan MajapahitSejarah 12 Kerajaan Islam Di IndonesiaSejarah Perjanjian TordesillasSejarah Kota Tua JakartaSejarah Brunei DarussalamSejarah Bank Indonesia[/one_third] [one_third]Sejarah Islam di IndonesiaSejarah Danau TobaSejarah GitarSejarah Alat Musik AngklungSejarah Sepak BolaSejarah Danau SingkarakSejarah MinangkabauSejarah Kerajaan Kutai KartanegaraSejarah Runtuhnya Bani UmmayahSejarah Situs Ratu BokoSejarah Partai Nasional IndonesiaSejarah Lahirnya TNISejarah Indische PartijArti Tut Wuri HandayaniSejarah Candi Gedong SongoCandi Peninggalan Agama HinduCandi Peninggalan BudhaPerkembangan Nasionalisme IndonesiaSejarah PETASejarah Benua Amerika[/one_third][one_third_last]Sejarah KonstantinopelSejarah RusiaSejarah Kerajaan TarumanegaraSejarah Kerajaan SriwijayaPeristiwa G30S/PKISejarah NaziSejarah Pembentukan PPKISejarah GoogleSejarah MPRSejarah JakartaPerang Gerilya IndonesiaPerjuangan Pembebasan Irian BaratAsal Usul NusantaraSejarah Pengembalian Irian BaratSejarah Runtuhnya Uni SovietPenyebab Terjadinya Pertempuran AmbarawaSejarah Timor TimurSejarah Perumusan UUD 1945[/one_third_last][/toggle] [/accordion]
IstilahBandung Lautan Api muncul di harian Suara Merdeka tanggal 26 Maret 1946. Seorang wartawan muda saat itu, yaitu Atje Bastaman, menyaksikan pemandangan pembakaran Bandung dari bukit Gunung Leutik di sekitar Pameungpeuk,Garut.Dari puncak itu Atje Bastaman melihat Bandung yang memerah dari Cicadas sampai dengan Cimindi.
Hai guys! Kalo ada yang butuh drama buat 7 orang ini bisa ko. Baca dulu aja ya, barangkali tertarik. Lumayan kan bisa bantu kalian dikit-dikit hehe. Ini udah di jadi per-adegan, setiap adegan pendek ko jadi santai aja..... Adegan 1 17 Oktober 1945, para sekutu mendarat di kota Bandung. Dibaginya kota Bandung menjadi 2, yaitu Bandung Utara yang dikuasai oleh Sekutu dan Bandung Selatan yang dikuasai oleh Indonesia. Dan pada tanggal 21 November 1945, Sekutu mengeluarkan ultimatumnya. Sekutu âPengumuman! Kami akan mengeluarkan ultimatum yang berisikan bahwa kota Bandung bagian utara harus dikosongkan oleh TRI sekarang juga.â TRIsemua âApa maksud dari itu!âwajah kesal Karena itulah terjadi insiden pihak Indonesia dan Sekutu karena pihak Indonesia tidak terima dengan adanya ultimatum tersebut. Adegan 2 Dan pada 23 Maret 1946, pukul mungkin atau bahkan menuju magrib suasana di kota Bandung tampak menjadi mencekam karena Sekutu mengulangi ultimatumnya. Sekutu âPengumuman! Ultimatum dikeluarkan kembali bahwa kota Bandung bagian utara harus dikosongkan oleh semua TRI sekarang juga untuk menjaga keamanan!â TRI semakin tidak terima dengan ultimatum itu. Mendengar berita itu, Markas Djakarta dan Markas Yogyakarta menginstruksikan ke kota Bandung. Markas Djakarta âKota Bandung dapat dikosongkan sekarang juga.â âBaiklah!â Markas Yogyakarta âKota Bandung tidak dapat dikosongkan sekarang.â âBaiklah!â Adegan 3 Tetapi TRI semakin tidak terima dengan ultimatum tersebut. TRI pun tidak rela kota Bandung dimanfaatkan oleh Sekutu. Mereka akhirnya mengungsi ke Bandung Selatan. TRI 1 âBaiklah karena demi kebaikan mungkin kita lebih baik mengungsi ke Bandung bagian selatan bersama para pejuang.â TRI 2 âIya, demi keselamatan kita lebih baik kita mengungsi ke Bandung bagian selatan.â TRI 3 âIya, benar.â Adegan 4 Akhirnya TRI mengungsi. Adanya keputusan untuk membumihanguskan Bandung diambil melalui musyawarah Majelis Persatuan Perjuangan PrianganMP3. Akhirnya Kolonel Abdul Haris Nasution selaku komandan Divisi III, mengumumkan hasil musyawarah tersebut. âHasil dari musyawarah kita semua demi keselamatan dan kebaikan kita, kita akan meninggalkan kota Bandung tetapi agar tidak dimanfaatkan kembali oleh Sekutu kita harus membumihanguskan Bandung.â TRIsemua âSiap Kolonel!â âMerdeka!â TRIsemua âMerdeka!â Adegan 5 Dan hari itu juga, rombongan besar penduduk Bandung mengalir panjang meninggalkan kota Bandung. Tetapi sebelum meninggalkan kota Bandung para TRI dengan sengaja membakar kota Bandung dengan sesuai hasil MP3. âAyo kita bakar semua sisi kota Bandung,agar Sekutu tidak dapat menggunakan kota Bandung ini! Merdeka!â TRIsemua âMerdeka!â âBerpencar! Kita bagi beberapa kelompok! Kalian kesana dan saya kesitu! Bakar setiap sisi yang kalian lewatiâ TRIsemua âSiap kolonel!â Semua TRI membakar setiap sisi kota Bandung Adegan 6 Disana-sini, asap membumbung tinggi di udara dan semua listrik mati. Akhirnya sekutu menyerang sehingga terjadi pertempuran. Sekutu I âSerang Bandung Selatan! Berpencar sekarang!â Sekutu II âSiap!â Sekutu III âSaya ke arah sana,kamu ke arah situ,dan kamu ke arah sanaâ Adegan 7 Pertempuran yang paling seru terjadi di Desa Dayeuhkolot, Bandung Selatan terdapat pabrik mesin yang besar dimiliki Sekutu. Karena TRI bermaksud menghancurkan gedung itu, maka diutuslah pemuda dan Ramdan. â dan Ramdan, bertugas membakar dan meledakkan gudang pabrik mesin Sekutu! Sekarang kalian ke sana!â Moh. Toha&Ramdan âSiap Kolonel!â Moh. Toha&Ramdan âSerang!â Adegan 8 Moh. Toha dan Ramdan menuju ke arah gedung pabrik mesin yang dituju. Moh. Toha âKamu menjaga sana dan saya disini untuk dapat menyelinapâsambil menunjuk arah Ramdan âOke!âmengacungkan jempol Akhirnya Moh. Toha dan Ramdan dapat menyelinap gudang pabrik mesin Sekutu itu. Moh. Toha âKeadaan sudah aman!â Ramdan âKeadaan saya lihat juga sudah aman!â Moh. Toha âIya! Kita lemparkan granat sekarang!â Ramdan âSerang!!!!!!!â Adegan 9 Dengan granat tangan kedua pemuda itu berhasil membakar dan meledakkan gudang tersebut. Beberapa detik kemudian suara dari granat itupun terdengar keras. Tetapi kedua pemuda itu pun ikut terbakar didalamnya. Moh. Toha&Ramdan âaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!âterpental karena terkena bom Adegan 10 Karena keadaan sudah aman dari sekutu. Akhirnya warga akan mulanya tetap tinggal didalam kota tetapi pindahnya demi kebaikan dan keselamatan pada pukul itu juga pindahnya warga keluar kota. âKota sudah aman dari Sekutu, sebaiknya kita segera meninggalkan kota Bandung demi keselamatan karena api masih membubung tinggi.â TRIsemua âBaiklah kolonel.â Saat kurang lebih pukul Bandung Selatan telah kosong dari penduduk dan TRI, tetapi api masih membubung membakar kota. Dan Bandung pun berubah menjadi Lautan Api. Adegan 11 Selanjutnya TRI bersama rakyat melakukan perlawanan secara gerilya di kota Bandung. Peristiwa itu melahirkan lagi âHALO-HALO BANDUNGâ yang membakar daya juang Rakyat Indonesia.
Istilah'Bandung Lautan Api' muncul di harian Suara Merdeka tertanggal 26 Maret 1946. Seorang wartawan muda saat itu, yakni Atje Bastaman menyaksikan pemandangan Bandung yang terbakar dari bukit Gunung Leutik, Garut dan menuliskan berita tersebut dengan judul "Bandoeng Djadi Laoetan Api". Tugu Bandung Lautan Api, berada di Lapangan Tegallega di
Pourtélécharger le mp3 de Latar Belakang Pertempuran Bandung Lautan Api, il suffit de suivre Latar Belakang Pertempuran Bandung Lautan Api mp3 If youre planning to download MP3 tracks for free, there are a number of things that to be aware of. In the first place, be sure that the downloader isnt cost-free, and is compatible with the system youre using. This way, you can save the files
. hwcx3w4vs5.pages.dev/308hwcx3w4vs5.pages.dev/267hwcx3w4vs5.pages.dev/459hwcx3w4vs5.pages.dev/276hwcx3w4vs5.pages.dev/226hwcx3w4vs5.pages.dev/280hwcx3w4vs5.pages.dev/34hwcx3w4vs5.pages.dev/611hwcx3w4vs5.pages.dev/801hwcx3w4vs5.pages.dev/904hwcx3w4vs5.pages.dev/160hwcx3w4vs5.pages.dev/758hwcx3w4vs5.pages.dev/694hwcx3w4vs5.pages.dev/17hwcx3w4vs5.pages.dev/907
bandung lautan api mp3