Otoritas seorang guru lebih diutamakan dan berperan sebagai contoh bagi murid-muridnya. 2. Perhatian kepada masing-masing individu atau minat siswa sangat kecil. 3. Pembelajaran di sekolah lebih banyak dilihat sebagai persiapan akan masa depan, bukan sebagai peningkatan kompetensi siswa di saat ini. 4.
Pembelajaran klasikal menurut para ahli. Menurut Aunurrahman (2009:147), model pembelajaran klasikal lebih menitikberatkan pada peran guru dalam memberikan informasi melalui topik yang disampaikan. Model pembelajaran klasikal menggunakan pembelajaran di kelas dalam proses pembelajarannya.
Penerapan teori belajar Pavlov yang salah dalam suatu situasi pembelajaran juga mengakibatkan terjadinya proses pembelajaran yang sangat tidak menyenangkan bagi siswa yaitu guru sebagai sentral, bersikap otoriter, komunikasi berlangsung satu arah, guru melatih dan menentukan apa yang harus dipelajari murid.
. hwcx3w4vs5.pages.dev/546hwcx3w4vs5.pages.dev/499hwcx3w4vs5.pages.dev/952hwcx3w4vs5.pages.dev/303hwcx3w4vs5.pages.dev/705hwcx3w4vs5.pages.dev/288hwcx3w4vs5.pages.dev/871hwcx3w4vs5.pages.dev/138hwcx3w4vs5.pages.dev/43hwcx3w4vs5.pages.dev/971hwcx3w4vs5.pages.dev/552hwcx3w4vs5.pages.dev/532hwcx3w4vs5.pages.dev/777hwcx3w4vs5.pages.dev/38hwcx3w4vs5.pages.dev/699
contoh penerapan classical conditioning dalam pembelajaran